Rabu, 06 Februari 2013

UNTUK IBUQ


Ibu… aku minta maaf, dahulu sewaktu engkau masih ada di sini bersamaku… aku tidak menyadari betapa hadirmu adalah sesuatu yang sangat berarti bagi kehidupanku, tapi kini… ketika tak lagi kudengar suaramu.. ketika tak lagi kulihat dirimu, betapa sepi hidup ini.. Oh Tuhan maafkan Aku. Belum juga aku meminta maaf padanya atas segala salah ucap dan salah tingkah yang aku buat terhadapnya yg mungkin membuat ibu menangis saat sendiri, dan tidak ditampakkannya tangis itu demi aku. Oh Allah ampuni aku.. ampuni ibuku.




Oh ibu.. andai bisa kuputar kembali waktu.. aku ingin bersujud mencium kakimu.. atas apa yang telah engkau berikan selama ini padaku, yang telah merawat aku, yang telah mendidik aku, yang telah menyayangi aku, yang telah mencintai aku tanpa terpupus waktu hingga ajal kini menjemputmu… maafkan aku ibu yg belum bisa berbuat banyak untukmu, yang belum sempat membalas segala kebaikan yang tak terkira sepanjang hariku.. Oh Allah.. tetes air mata ini bukan bentuk ketidakikhlasan akan takdirMu.. tpi ini adalah penyesalan yang dalam atas apa yang selama ini aku lakukan terhadap ibuku.. terkadang aku membantahnya.. terkadang aku juga menampakkan wajah cemberut di hadapnya.. bahkan terkadang aku juga mengatakan kata-kata yang tak pantas untuknya… aku mengira bahwa waktu ini terjadi nanti.. hingga ku ulur ulur waktu untuk tidak memeluknya… astaghfirullah…
wahai ibu yang telah di sisiNya… ini anakmu memohon maaf atas salah khilaf dan ragu, yang belum mampu membuatmu bahagia, yg belum mampu membuat engkau bangga. maaf Ibu … Allah kau tempat meminta, kini aku meminta semoga kau berikan tempat yang terbaik untuknya.. sebuah tempat yang tidak ada lagi duka dan lara, sebuah tempat yang penuh keindahan taman taman surga, dan berikanlah aku kekuatan untuk membuat dia bangga, untuk menjadi anak yang sholeh yang mampu meneduhkan kehidupannya kelak ketika tiba hari dimana tidka ada hari selain naunganMu ya Allah.. beri aku kekuatan untuk baik yang kebaikan itu akan kupersembahkan untuknya.. sebagai rasa sesal dan salahku selama ini yang kurang begitu peduli padanya… astaghfirullah…

UNTUKMU IBUUU


Di malam yang dingin
Dengan berselimut kesendirian
Kuterbangun menatap langit langit kamarku
Terlintas di benak sosok engkau
Yang selalu menemaniku menjemput pagi
Yang selalu menemaniku menikmati panasnya sinar matahari
Yang selalu menemaniku menyaksikan bulan dan bintang
Dan kembali mengantarku ke dalam tidur yang panjang
Semua itu kini tak dapat lagi kurasakan
Karena saat ini ku jauh darimu
Mekipun sebenarnya ku tak bisa
Namun ku yakin semua itu akan berakhir
Ibu………..
Aku rindu dengan senyummu
Aku rindu dengan kasih sayangmu
Aku rindu dengan belai lembutmu
Aku rindu akan pelukmu
Ku ingin kau tahu itu
Ibu……….
Kau selalu ada
Di setiap hembusan nafasku
Di setiap langkah kakiku
Di setiap apa yang ku gapai
Karena kau begitu berarti dalam hidupku

Kamis, 31 Januari 2013


my friend UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM)


ASAL MULA WATANGSOPPENG



ASAL MULA WATANGSOPPENG
PENGANGKATAN DATU PERTAMA KERAJAAN SOPPENGDidalam lontara tertulis bahwa jauh sebelum terbentuknya Kerajaan Soppeng telah ada kekuasaan yang mengatur jalannya Pemerintahan yang berdasarkan kesepakatan 60 Pemuka Masyarakat, hal ini dilihat dari jumlah Arung, Sullewatang, Paddanreng, dan Pabbicara yang mempunyai daerah kekuasaan sendiri yang dikoordini olih LILI-LILINamun suatu waktu terjadi suatu musim kemarau disana sini timbul huru-hara, kekacauan sehingga kemiskinan dan kemelaratan terjadi dimana-mana olehnya itu 60 Pemuka Masyarakat bersepakat untuk mengangkat seorang junjungan yang dapat mengatasi semua masalah tersebutTampil Arung Bila mengambil inisiatif mengadakan musyawarah besar yang dihadiri 30 orang matoa dari Soppeng Riaja dan 30 orang Matoa dari Soppeng Rilau, sementara musyawarah terganggu dan Arung Bila memerintahkan untuk menghalau burung tersebut dan mengikuti kemana mereka terbang.Burung Kakak Tua tersebut akhirnya sampai di Sekkanyili dan ditempat inilah ditemukan seorang berpakaian indah sementara duduk diatas batu, yang bergelar Manurungnge Ri Sekkanyili atau LATEMMAMALA sebagai pemimpin yang diikuti dengan IKRAR, ikrar tersebut terjadi antara LATEMMAMALA dengan rakyat Soppeng.Demikianlah komitmen yang lahir antara Latemmamala dengan rakyat Soppeng, dan saat itulah Latemmamala menerima pengangkatan dengan Gelar DATU SOPPENG, sekaligus sebagai awal terbentuknya Kerajaan Soppeng, dengan mengangkat Sumpah di atas Batu yang di beri nama “LAMUNG PATUE” sambil memegang segenggam padi denga mengucapkan kalimat yang artinya “isi padi tak akan masuk melalui kerongkongan saya bila berlaku curang dalam melakukan Pemerintahan selaku Datu Soppeng”.IV. PERUMUSAN HARI JADI SOPPENGSoppeng yang memiliki sejarah cemerlang dimasa lalu, dengan memperhatikan berbagai masukan agar penempatan Hari Jadi Soppeng, diadakan seminar karena kurang tepat bila dihitung dari saat dimulainya Pelaksanaan Undang-undang Darurat Nomor 04 Tahun 1957, sebab jauh sebelumnya didalam lontara, Soppeng telah mengenal sistem Pemerintahan yang Demokrasi dibawah kepemimpinan Raja dan Datu. Maka dilaksanakanlah Seminar Sehari pada Tanggal 11 Maret 2000, yang dihadiri oleh para pakar, Budayawan, Seniman, Ahli Sejarah, Tokoh Masyarakat, AlimUlama, Generasi Muda dan LSM, dimana disepakati bahwa hari Jadi Soppeng dimulai sejak Pemerintahan TO MANURUNGNGE RI SEKKANYILI atau LATEMMAMALA tahun 1261, berdasarkan perhitungan dengan menggunakan BACKWARD CONTING, dan mengusulkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Soppeng untuk dibahas dalam Rapat Paripurna dan mengesahkan untuk dijadikan salam suatu Peraturab Daerah tentang Hari Jadi Soppeng.V. PENETAPAN HARI JADI SOPPENGDari hasil rapat Paripurna Dewan perwakilan Rakyat Daerah kabupaten Soppeng, Tanggal 12 Maret 2001 telah menetapkan dan mengesahkan suatu Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng, Nomor 09 Tahun 2001, Tanggal 12 Maret 2001, bahwa Hari Jadi Soppeng Jatuh pada Tanggal 23 Maret 1261.Ringkasan arti dari pemakaian Hari jadi Soppeng yakni angka 2 dan angka 3, karena angka tersebut mempunyai makna sejarah dan filosofi sebagai berikut :1. Angka 2 menunjukkan :a. Dua ke Datuan yakni Soppeng Rilau dan Soppeng Riajab. Dua Tomanurung yaitu : TOMANURUNG RI SEKKANYILI DAN TO MANURUNG RI GORIE.c. Dua Cakkelle/Burung Kakaktua yang memperebutkan setangkai padi, yang merupakan petunjuk para matoa yang bermusyawarah mengatasi krisi kelaparan, akhirnya menemukan Tomanurungnge RI SEKKANYILId. Dua Pegangan hidup yaitu kejujuran dan keadilan.e. Dua hal yang tidak bisa dihindari yaitu nasib dan takdir.f. Dua tanranna namaraja tanaE- Seorang pemimpin harus jujur dan pintar- Masyarakat hidup aman, tentram dan damai.2. Angka 3 menunjujjan :a. adanya perjanjian 3 kerajaan yaitu : Bone, Soppeng dan Wajo yang dikenal dengan Tellu PoccoE.b. Taring Tellu Menunjukkan tempat bertumpu yang sangat kuat dan stabil.c. TELLU RIALA SAPPO, yaitu TAUE RIDEWATAE, TAUE RI WATAKKALE, TAUE RI PADATTA RUPA TAU.d. TELLU EWANGENNA LEMPUE, yaitu kejujuran, kebenaran dan keteguhan.3. Angka Dua Tellu bermakna :a. Dua Tellu bermakna antara lain murah reski.b. - Dua temmasarang, artinya Allah dan hambanya tidak pernah berpisah.- Tellu temmalaiseng, artinya Allah Malaikat dan hamba selalu bersama-sama.c. Tellu Dua Macciranreng, Tellu-Tellu Tea Pettu bermakna berpintal dua sangat rapu, berpintal tiga tidak akan putus.d. - Mattulu Parajo Dua Siranreng teppettu sirangreng.- Marutte Parajo, Mattulu Tellu Tempettu Silariang, bermakna tidak saling membohongi, nanti akan putus jika putus bersama.4. dipilihnya bulan tiga atau maret Karen :a. Bulan Terbentuknya Kabupaten Soppengb. Bulan Pelaksanaan Seminar hari Jadi Soppeng.5. selain itu angka dua atau tiga juga bermakna :- jika angka 2 + 3 = 5 yang berarti :a. makna kata dalam huruf karawi lambing Daerah yaitu ADE, RAPANG, WARI, BICARA, SARA’b. Rukun Islamc. Pancasila- jika angka 2 X 3 = 6 yang bermakna : Rukun Islam6. dipilihnya tahun 1261 adalah menggunakan BACKWARD COUNTING, yaitu pemerintahan Datu Soppeng pertama TAU MANURUNGNGE RI SEKKANYILI atau LATEMMAMALA pada tahun 1261. sehingga dengan demikian hari jadi Soppeng ditetapkan pada tanggal 23 Maret 1261.







Rabu, 30 Januari 2013

Air Minum di Gurun

Seorang pria tersesat di gurun pasir. Ia hampir mati kehausan. Akhirnya, ia tiba di sebuah rumah kosong. Di depan rumah tua tanpa jendela dan hampir roboh itu, terdapat sebuah pompa air. Segera ia menuju pompa itu dan mulai memompa sekuat tenaga. Tapi, tidak ada air yang keluar.
Lalu ia melihat ada kendi kecil di sebelah pompa itu dengan mulutnya tertutup gabus dan tertempel kertas dengan tulisan,”Sahabat, pompa ini harus dipancing dengan air dulu.. Setelah Anda mendapatkan airnya, mohon jangan lupa mengisi kendi ini lagi sebelum Anda pergi.” Pria itu mencabut gabusnya dan ternyata kendi itu berisi penuh air.

“Apakah air ini harus dipergunakan untuk memancing pompa? Bagaimana kalau tidak berhasil? Tidak ada air lagi. Bukankah lebih aman saya minum airnya dulu daripada nanti mati kehausan kalau ternyata pompanya tidak berfungsi? Untuk apa menuangkannya ke pompa karatan hanya karena instruksi di atas kertas kumal yang belum tentu benar?” Begitu pikirnya.
Untung suara hatinya mengatakan bahwa ia harus mencoba mengikuti nasihat yang tertera di kertas itu, sekali pun berisiko. Ia menuangkan seluruh isi kendi itu ke dalam pompa yang karatan itu dan dengan sekuat tenaga memompanya.
Benar!! Air keluar dengan melimpah. Pria itu minum sepuasnya.

Setelah istirahat memulihkan tenaga dan sebelum meninggalkan tempat itu, ia mengisi kendi itu sampai penuh, menutupkan kembali gabusnya dan menambahkan beberapa kata di bawah instruksi pesan itu: “Saya telah melakukannya dan berhasil. Engkau harus mengorbankan semuanya terlebih dahulu sebelum bisa menerima kembali secara melimpah. PERCAYALAH!! Inilah kebenaran hukum alam.”

Sumber : http://iphincow.wordpress.com/2013/01/06/air-minum-di-gurun/#more-573